Pembukaan World Cup 1974 –Jerman Barat
14 Juni -7 Juli 1974
Stadion:Wald Stadium,Frankfurt,Jerman Barat antara Brazil-Yugoslavia berakhir 0-0
disaksikan Presiden Yugoslavia Yoseph Broz Tito
Wasit:Rudolf Scheurer dari Swiss
Brazil:Leao,Nelinho,Luis Pereira,Marinho,Francesco Marindo,Rivellino,Wilson Piazza,Cesar Lima,Valdomiro,Jairzinho,Leivinha
Manager Pelatih:Mario Zagalo
Yugoslavia:Enver Maric,Bujan,Katalinski,Bogicevic,Hadziabzic,Muzinic,Brako Oblak,Acimovic,Petkovic,Ivan Surjak,Dragan Dzajic
Manager Pelatih:Miljanic
Ditengah sorak sorai 65.000 penonton yang memenuhi Wald Stadium Frankfurt,tepat jam 16.00 GMT penyerang tengah Brasil Leivinha menggulirkan bola tanda pertandingan pertama World Cup 9174 dimulai.Dukungan “Brazil”,”Brazil” sempat membuat pemain Brasil gugup untuk beberapa saat.Situasi segera tertolong setelah Jairzinho yang berpengalaman mulai mengambil inisiatif penyerangan dari lapangan tengah.
Brazil segera menguasai lapangan.Pada menit ke 13 gaang Yugoslavia mendapat tekanan berat.Tapi Maric berhasil menyelamatkan gawangnya dari tembakkan Francesco Marindo.Bola di tip keluar terjadilah tendangan penjuru yang pertama untuk Brazil.Suasana gemuruh namun tendangan Jairzinho tak menemui sasaran.
Kondisi Brazil semakin membaik.Trio Marinho-Jairzinho-Rivelino mulai merajalela ditengah lapangan.Gawang Maric digempur dengan tembakan-tembakan jarak jauh,namun Maric bermain gemilang.Pemain Yugoslavia bermain dengan semangat menyala-nyala karena Presiden Yugoslavia Joseph Broz Tito ada diantara penonton kehormatan.Pada menit ke 25 penyerang Dragan Djazic “menerobos” pertahanan Brazil dari rusuk kiri dan langsung menembakan bola menyilang keras sekali menuju gawang Brazil.Kiper Leao menahannya dengan tepat.Sementara suatu kesempatan bagus di menit ke 32 disia-siakan oleh Jairzinho.Ia “membiarkan”bola berlalu tanpa menerkamnya.Padahal Maric sudah keburu keluar sarangnya untuk menyongsong tembakan Rivelino.Sampai turun minum score masih 0-0
Waktu turun minum manager Yugoslavia Miljanic memanggil kapten kesebelasan Dragan Dzajic untuk memberikan petunjuk-petunjuk.Begitu wasit meniup peluit tanda dimulainya babak kedua,Yugoslavia mulai menyerang.15 menit pertama lapangan tengah dikuasai oleh Yugoslavia.Brako Oblak-Acimovich mengatur serangan balasan ke pertahanan Brazil.Namun serangan rapi ini selalu gagal didaerah terlarang Brazil.Penyerang Ivan Surjak berkali-kali lolos,tetapi tembakan penyelesaiannya selalu kurang baik.Brazil mulai bertahan dengan sesekali melakukan serangan balik.
Pada menit ke85 Rivelino membuat gebrakan berbahaya.Tapi gerakannya dapat ditahan barisan belakang Yugoslavia dengan agak berbau free kick.Bola deras ditahan oleh bahu Maric dan mental keluar.Wasit tidak memutuskan Free kick.Semua pemain Yugoslavia bermain baik sekali,penyerang tengah Brazil,Leivinha dibuat tak berkutik karena selalu dibayangi Joseph Katalinski.Namun Laeivinha masih sempat mempertontonkan adegan-adegan akrobatik dengan sundulan yang manis.Sayang tidak menemui sasaran.
Yugoslavia membuang peluang emas dimenit ke 52 ketika Oblak memberi umpan panjang kepada Petkovic.Tetapi bola yang dioperkan terlalu tergesa-gesa meninggi melebar diatas gawang Brazil.Demikian pula pemain sayap Valdomiro kurang berhasil penampilannya pada pertandingan pertama ini.Menjelang saat terakhir pertandingan,pemain YugoslaviaBogicevic nyaris menceploskan bola ke gawang Brazil.Beruntung Luiz Pereira tampil sebagai juru selamat.Manager Zagalo berteriak-teriak dari pinggir lapangan menyuruh seluruh pemain Brazil membantu pertahanan.Brazil benar-benar bertahan secara total.Hingga usai pertandingan score 0-0.
Team Brazil sebelum bertanding bersembahyang di gereja Frankfurt.Mereka mohon agar cuaca panas pada waktu pertandingan.Ternyata hujn turun rintik-rintik ketika mereka turun bertanding.
Hasil Pertandingan
Group 1:Jerman Timur,Jerman Barat,Chilli,Australia
Jertim-Australia 2-0
Jertim-Chili 1-1
Jertim-Jerbar 1-0;
Jerbar-Chili 1-0
Jerbar-Australia 3-0
Chili-Australia 0-0
Group II:Yugoslavia,Brazil,Skotlandia,Zaire
Yugoslavia-Brazil 0-0
Yugoslavia-Skotlandia 1-1
Yugoslavia-Zaire 9-0
Brazil-Skotlandia 0-0
Brazil-Zaire 3-0
Skotlandia-Zaire 2-0
GroupIII:Nederland,Swedia,Bulgaria,Uruguay
Belanda-Swedia 0-0
Belanda-Bulgaria 4-1
Belanda-Uruguay 2-0
Swedia –Bulgaria 0-0;
Swedia-Uruguay 3-0
Bulgaria-Uruguay 1-1
Group IV:Polandia,Argentina,Italia,Haiti
Polandia-Argentina 3-2
Polandia-Italia 2-1
Polandia-Haiti 7-0
Argentina-Italia 1-1
Argentina-Haiti 4-2
Italia-Haiti 3-1
PUTARAN KEDUA:
Group A:Jerman Timur,Brazil,Nederland,Argentina
Belanda-Brazil 2-0
Belanda-Jertim 2-0
Belanda-Argentina 4-0
Brazil-Jertim 1-0
Brazil-Argentina 2-1
Jertim-Argentina 1-1
Group B:Yugoslavia,Swedia,Polandia,Jerman Barat
Jerbar-Polandia 1-0
Jerbar-Swedia 4-2
Jerbar-Yugoslavia 2-0
Polandia-Swedia 1-0
Polandia-Yugoslavia 2-1
Swedia-Yugoslavia 2-1
FINAL
Jerman Barat Juara Piala Dunia 1974,setelah tundukkan Nederland 2-1 langsung.Pertandingan yang identik dengan pertarungan dua pemain yang paling dipuja di Worl Cup 1974 yaitu “Kaiser Franz”(Franz Beckenbauer) dan “Mr.No.14”(Johan Cruyff).Nederland jebolkan gawang Sepp Maier pada menit ke dua akibat Johan Cruyff diganjal Berti Vogts di kotak terlarang sehingga melahirkan penalty yang diambil Johan Neeeskens.Tendangan Johan Neeskens ke arah kiri dan Sepp Maier mengantisipasi ke a rah kanan dan GOOOOOL .
Menit ke 25 dari rusuk kiri Mueller melewati 3 defender lawan.Gerd Mueller diganjal Wim Rijsbergen didaerah terlarang,wasit menjatuhkan penalty.Paul Breitner menunaikan tugasnya dengan baik sebagai algojo.Score 1-1.
20 menit kemudian Jerman Barat berhasil membobol gawang Jan JongBloed melalui tembakan mempesona dari “der Bomber” Gerd Muller.Score 2-1.
Babak ke dua Nederland terus membombardir pertahanan Jerman Barat hingga menit terakhir.Taktik defensive Jerman Barat berhasil mematahkan setiap serangan lawan,dan akhirnya Jerman Barat Juara Dunia setelah tahun 1954 meraih Jules Rimet Cup untuk pertama kalinya.
Jerman Barat/RFJ:Kiper Sepp Maier,Bertie Vogts,Franz Beckenbauer,Georg Schwarzenbeck,Breitner,Wolfgang Overath,Bernd Holzenbein,Reiner Bonhof,Juergen Grabowski,Gerd Muller,Uli Hoenes.
Manager Pelatih:Helmut Schoen
Nederland:Kiper Jan Jongbloed,Wim Suurbier,Ruud Krol,Arie Haan,Wim Risjbergen/Theo de Yong,Johan Neeskens,Van Hanegem,Johnie Rep,Johan Cruyff,Rob Rensenbrink/Willie v.d Kerkhof.
Manager pelatih:Rinus Michels
Pertandingan final di stadion Olympiade Muenchen
Penonton 80.000,800 juta penonton menyaksikan didepan layer televisi..
Wasit;John Taylor dari Inggris
Top Scorer :Grzgorz Lato-Polandia – 7 goal.
Jumlah Goal tercipta sepanjang world cup 1974 -97 gol
Pemain Paling Dipuja selama World Cup 1974 :Kaiser Franz(Beckenbaeur)
Mr.No.14(Johan Cruyff)
POLANDIA-BRASIL 1-0 POLANDIA JUARA III
Pada pertandingan perebutan Juara ketiga,Brazil terpukul kembali,dikalahkan Polandia 1-0.Babak pertama Polandia yang bermain kurang bergairah sehingga permainan praktis dikuasai Brazil.Luiz Pereira yang dikeluarkan wasit saat melawan Nederland diganti Alfredo.Paulo Cesar Lima digantikan Ademir de Guia.Pemain berambut pirang Fransisco Marinho memimpin serangan Brazil.Bersama Valdomiro membuat kiper Polandia Jan Tomaszewski pontang panting.Harus membuat “save”2 gemilang dari tendangan penjuru .Bahkan harus menahan derasnya tembakan Rivelino dengan dadanya.
Sedangkan Polandia menampilkan pemain2 bintangnya yang ikut merebut medali emas Olympiade Munich 1972 seperti Jerzy Gorgon,Zygmunt Maszczyk,Kazimierz Deyna dan Robert Gadocha.
Babak kedua Polandia meningkatkan serangan dan akhirnya menemukan sasaran di menit 75.Lato melakukan sprint dari sayap kanan melalui defender Brazil Alfredo,namun Alfredo tidak mengejarnya karena menjebak perangkap offside.Lato terus melakukan solorun dan dengan enaknya mengecoh kipper Leao dan Gooooolllll.
Protes Jairzinho karena gol berbau offside tidak merubah keputusan wasit.
Polandia:Jan Tomaszewski(kiper),Antoni Szhmanowski,Jerzy Gordon,Adam Musial,Wladislaw Zmuda,Zygmunt Masezyk,Henryk Kasperczak,Kazimierz Deyna,Grzgorz Lato,Andrzej Szarmach,Robert Gadocha.
Brazil:Kiper Emerson Leao,Marinho,Alfredo,Ze Maria,Fransisco Marinho,Paulo Cesar Carpegiani,Rivellino,Valdomiro,Ademir de Guia,Dirceu,Jairzinho
Pertandingan final di stadion Olympiade Muenchen
Penonton 79.000,menlu AS Henry Kissinger termasuk diantara penonton.
Wasit;Aurelio Angonese dari Italia.
Catatan Kantor Berita UPI. Yang Paling………………….
Team Yang Paling Gembira:H A I T I
Pemain Terbaik :Johan Cruyf
Pemain Menyedihkan :Rivelino
Pemain Paling Gembira:Bremner(Skotlandia)
Pemain Paling Santai:Sanon
Penipu Terbaik:Gadocha,Beckenbaeur
Pemain Yang Paling Angkuh:Beckenbaeur
Pemain Yang Paling Lucu:Jan Jongbloed(keeper Belanda)
Pemain Yang Rambutnya Paling Panjang:Ayala
Pemain Yang Rambutnya Paling Pendek: Goranof
Pemain dengan Kaos kaki paling pendek:Paul Breitner
Pemain dengan kaki paling cantik:Leao(keeper Brazil)
Pemain dengan kaki paling jelek :Gerd Muller
Team dengan warna kaos terbaik :Brazil
Team dengan warna kaos terburuk :Nederland
Wasit Terbaik :Armadou Marguus(Brasil)
Wasit Terburuk:Van Gemert(Belanda)
Kostum wasit terbaik;Van Gemert(Belanda)
Pertandingan Terbaik:Belanda lawan Jerman Barat(Final)
Pertandingan Terburuk:Jerman Barat lawan Australia
Pertandingan Terkeras:Belanda lawan Brazil
Pertandingan Pembukaan WORLD CUP 1978-ARGENTINA
Untuk ke empat kalinya sejak tahun 1966 pembukaan Piala Dunia selalu berakhir tanpa gol.Jerman Barat-Polandia 0-0.Pertandingan di Stadiun River Plate Buenos Aires.
Jerbar:Sepp Maier,Bertie Vogts,Herbert Zimmermann,Rolf Ruesmann,Manfred Kaltz,Rainer Bonhof,Heinz Flohe,Klaus Fischer,Ruediger Abramczik,Hans Muller,Erich Beer
Manager-pelatih:Helmut Schoen
Polandia:Jan Tomaszewski,Antoni Szymanowski,Jerzy Gorgon,Henryk Maculewicz, Nawalka,Zmuda,Masztaler/Kasperczak ,Kazimierz Deyna,Andrzej Szarmach,Wlodzimierz Lubanski/Zbigniev Boniek,Grzegors Lato.
Manager-Pelatih:Jacek Gmoch
Pensiunnya para superstar Jerbar seperti Beckenbauer,Paul Breitner,Gerd Muller,Wolfgang Overath mengakibatkan Jerbar tak lagi ahli memainkan “total football”
Jerbar memilih bermain hati-hati karena Polandia memiliki barisan penyerang tingkat tinggi.Bermain terbuka Jerbar akan dirobek-robek Lato, Szarmach, Szarmach,Deyna.
Walau Polandia tak mampu cetak goal tapi jelas bermain lebih baik pada laga itu.
Kanan luar Grzegors Lato dan Andrzej Szarmach, tajam dalam melakukan tusukan-tusukan dan “switch”.Kiri luar Wlodzimierz Lubanski yang absent tahun 1974 karena cedera bermain kembali dengan sangat mengesankan.Kapten Kazimierz Deyna selalu siap mendukung serangan dengan operan jitu.Tak ada jalan lain kecuali Jerbar harus bertahan rapat. Sepp Maier dibawah mistar;veteran Bertie Vogts didampingi para muka baru Manfred Kaltz, Herbert Zimmermann,Rolf Ruesmann sebagai empat barisan belakang yang bekerja keras untuk menghalau serangan-serangan Polandia. Rainer Bonhof membantu pertahanan atau ia ikut maju bersama pemain tengah terbaik yang dimiliki Jerbar sekarang,Heinz Flohe tidak banyak berdaya menghadapi tackling-tackling yang cepat dari Nawalka, Masztaler dan Zmuda.Nyata sekali bahwa dunia pemain Jerbar yang lain Erich Beer dan Hans Muller sama sekali tidak istimewa dan merupakan titik lemah disektor midfield.Akhirnya penyerang tengah Klaus Fischer,kanan luar Ruediger Abramczik menjadi tumpul,daya dobrak Jerbar lemah.Back kanan Antoni Szymanowski, dan Jerzy Gorgon yang kokoh dan kekar dan back kiri Henryk Maculewicz,tak banyak kesulitan menjaga kedua penyerang Jerbar tersebut.
Peluang terbaik Polandia sia-sia ketika Deyna mengambil tendangan bebas melewati para pemain belakan Jerbar tapi Szarmach yang tak terjaga tembakannya melenceng.
SEkali lagi Gorgon mengirim umpan panjang ke mulut gawang,Sepp Maier yang bermain mantap tertipu dan gagal menangkap bola.Sayang para pemain depan Polandia tak cepat menyambar bola muntah itu.Kedudukan sampai akhir pertandingan 0-0
Babak Penyisihan
Grup I :Argentina,Italia,Hongaria,Perancis
Argentina-Perancis 2-1;
Argentina-Hongaria 2-1;
Italia-Hongaria 3-1
Perancis-Hongaria 3-1 ;
Italia-Argentina 1-0
Grup II:Tunisia,Jerbar,Polandia,Meksiko
Jerbar-Polandia 0-0;
Tunisia-Meksiko 3-1;
Jerbar-Meksiko 6-0;
Polandia-Tunisia 1-0;
Jerbar-Tunisia 0-0;
Polandia-Meksiko 3-1
Grup III:Austria,Brazil,Swedia,Spanyol
Austria-Spanyol 2-1;
Brasil-Swedia 1-1;
Brazil-Spanyol 0-0;
Austria-Swedia 1-0
Spanyol-Swedia 1-0
Brasil-Austria 1-0
Grup IV:Belanda,Peru,Skotlandia,Iran
Belanda-Iran 3-0;
Peru-Skotlandia 3-1;
Belanda-Peru 0-0;
Skotlandia-Iran 1-1
Peru-Iran 4-1
Skotlandia-Belanda 3-2
Babak Perempat Final
Grup A;Belanda,Italia,Jerbar,Austria
Italia-Austria 1-0;
Jerbar-Belanda 2-2;
Belanda-Austria 5-1;
Belanda-Italia 2-1;
Jerbar-Austria 2-3;
Italia-Jerbar 0-0
Grup B;Brazil,Argentina,Polandia,Peru
Argentina-Brazil 0-0;
Polandia-Peru 1-0;
Argentina-Peru 6-0;
Brazil-Polandia 3-1
Brazil-Peru 3-0;
Argentina-Polandia 2-0
ARGENTINA JUARA DUNIA 1978
Setelah berjuang hampir setengah abad seakan-akan tanpa harapan,Argentina akhirnya muncul sebagai Juara Dunia.
25 Juni 1978 menjadi hari bersejarah bagi rakyat Argentina.Di stadion River Plate Buenos Aires,Argentina meraih Piala Dunia di Kejuaraan Dunia ke 11 dengan mengalahkan Belanda 3-1.
48 tahun lalu Argentina masuk Final bertemu Uruguay pada Kejuaraan Dunia yang I.Uruguay,tuan rumah,yang hanya berseberangan saja dengan Buenos Aires dan hanya dibatasi oleh sungai River Plate yang lebar dan berlumpur,akhirnya memenangkan final dan Argentina runner up.
Tahun ini dengan memiliki Cesar Luis Menotti pelatih yang berani merombak sepakbola negative dengan memperkenalkan attacking game yang mutakhir,Argentina mempertaruhkan dana US$ 700 juta untuk penyelenggaraan World Cup 1978 .
Semua pengorbanan dan jerih payah perjuangan berakhir manis dengan menjadikan Argentina sebagai Negara ke 6 pemegang supremasi sepakbola dunia.
Pemain Terbaik ; Mario Kempes 6 gol
Jumlah Gol World Cup 1978 102 gol
Dengan kostum baju strip putih-biru,celana hitam dan kaos kaki biru putih,Argentina menurunkan:Ubaldo Filol(kiper),Olquin,Luis Galvan,Daniel Passarella,Tarantini,Gallego,Osvaldo Ardilles/La Rosa,Ortiz/Rene Houseman,Bertoni,Mario Kempes,Luque.
Pelatih:Luis Cesar Menotti
Sedangkan Runner World Cup 1974-Belanda dengan baju oranye,celana putih dan kaos kaki oranye menurunkan:Jan Jongbloed(kiper),Poortvliet,Brandts,Ruud Krol,Arie Haan,Johan Neeskens,Wim Jansen/Wim Suurbier,Willy van de Kerkhof,Johny Rep/Dick Naninga,Rob Rensenbrink,Rene van de Kerkhof.
Pelatih:Ernst Happel
Wasit:Sergio Gonella dari Italia
Stadion River Plate Buenos Aires dipadati 77.000 penonton diantaranya di tribun kehormatan juga menonton Presiden Argentina Jorge Videla,Presiden Bolivia Hugo Banzer serta bekas menlu AS Henry Kissinger.
Lebih dari 1 milyar orang menyaksikan final akbar ini melalui televise.
Harga karcis melangit secara luar biasa .Jika saat pertandingan Brazil-Italia karcis VIP yang resminya berharga US$ 35 dipasar gelap menjadi US$ 400.Maka pad apertandingan final meroket menjadi US$ 1.000
Pertandingan sempat tertunda 12 menit karena pemain Argentina memprotes gips yang dipakai di tangan kanan Rene van de Kerkhof,dianggap terlalu keras dan membahayakan lawan.
Begitu kick off oleh Argentina tempo pertandingan langsung tinggi dan juga keras.Selama pertandingan tercatat 50 kali free kick;35 kali untuk Argentina dan 15 kali untuk Belanda.Wasit harus bekerja keras meski keputusan sering kontroversial.
15 menit pertama Belanda yang turun dengan 9 pemain yang pernah bermain di World Cup 1974 praktis mengurung Argentina setengah lapangan.Menit ke 7 sundulan Rob Rensenbrink melebar.
Pelahan tapi pasti,Argentina bangkit.Osvaldo Ardilles motor lapangan tengah Argentina mulai bertarung ketat dengan Johan Neeskens dan kawan-kawan.
Serangan konsisten melalui sayap kanan Bertoni mulai mengancam gawang Jan Jongbloed dimenit 20.Lima menit berselang poros haling Daniel Passarella yang maju kedepan mengancam lagi.Sayang “clearance” nya melewati mistar gawang.
Tempo terus meninggi serangan silih berganti.Menit ke 27 Filol secara cemerlang menyelamatkan tembakan Rep dari kotak penalty.Tak lama berselang sundulan Passarella ditip lagi oleh Jongbloed.
Menit 38 Argentina memimpin.Ardiles yang hampir terjatuh tetapi tetap menguasai bola meneruskan ke Luque yang diteruskan lagi ke Kempes.Tak percuma Kempes didatangkan khusus dari klub Valencia Spanyol dengan kompensasi lebih dari Rp.100 juta.Ia masuk kotak penalty dan menaklukan Jongbloed.1-0 untuk Argentina.
Pantang menyerah Belanda terus meningkatkan serangan.Namun selain kipper Filol gemilang,back Luis Galvan,Passarella dibantu Gallego bertahan mati-matian.Menit-menit terakhir babak pertama Resenbrink dari jarak 3 meter gagal menaklukan Fillol
Memasuki babak kedua Belanda membukanya dengan tekanan-tekanan berat hingga Mario Kempespun harus “turun” membantu pertahanan.
Tembakan “cannon ball”Arie Han yang sebelumnya pernah menaklukkan kipper Jerbar Sepp Maier dan kipper Italia Dino Zoff,diselamatkan Fillol dimenit ke 47 dan 54.
Empat menit kemudian Ruud Krol mematahkan kerjasama berbahaya antara Luque dan Bertoni.Sepuluh menit kemudian Belanda menggantikan Rep dengan Dick Naninga dan Wim Jansen dengan Wim Suurbier.Argentina mengganti Ardiles yang cidera dengan La Rosa serta Ortiz dengan Houseman.
Belanda menyamakan kedudukan di menit 81.Back Poortvliet yang ikut maju menekan menyundul operan Willy van de Kerkhof dari jauh di sayap kanan dan Filol menyerah, 1-1.Babak kedua didominasi Belanda .Tapi tanpa penyerang murni type Scorer serangan Belanda sering mentah.Top scorer Belanda 1978,Ruud Geels memang tak ikut ke Argentina.
Menit terakhir babak kedua,Rob Rensenbrink menghilangkan satu peluang emas.Berdiri bebas di sudut kiri daerah penalty Argentina sundulannya hanya bisa membentur tiang gawang!
Pertandingan terpaksa diperpanjang 2x15 menit setelah istirahat 5 menit.Ini perpanjangan pertama sejak final tahun 1966 ketika tuan rumah Inggris mengalahkan Jerman Barat.
Belanda terus menyerang dengan hanya meninggalkan Willy van de Kerkhof sebagai sweeper cadangan.Diselingi dengan “main tarik” dan “trick” prof lainnya barisan pertahan Argentina gigih bertahan.
Tetapi sikap agresif Belanda membuat daerah pertahanan terbuka terhadap serangan balik Argentina yang memiliki barisan penyerang lebih baik.Lahirlah gol kedua di menit 104.
Mario Kempes menjadi pahlawan negrinya.Menguasai bola disudut kanan kotak penalty Belanda,Kempes melewati 3 pemain belakang Belanda dan menembak.Jongbloed yang keluar sarang masih berhasil menahan,tetapi bola terlepas lagi.Dan pada kali kedua Kempes tidak gagal lagi.Sontekan ringan yang masih coba dihadang dua pemain Belanda masuk ke gawang.2-1 untuk Argentina.
Ketika 15 menit babak kedua pertandingan ekstra dilangsungkan,kemenangan Argentina tinggal tunggu waktu.Belanda yang turun stamina cenderung bermain kasar.Sedangkan Argentina semakin tajam tusukannya.Berkali-kali Kempes,Luque dan Bertoni merobek-robek pertahanan Belanda.
Rene Houseman menyerbu dari sayap kanan,tetapi tembakannya membentur jarring samping.Luque masuk menusuk lapangan tengah,terlepas dari kawalan pemain Belanda,tapi gagal lagi.Jongbloed keluar dan berhasil menepis tembakannya.
Pemain Argentina mulai mengulur waktu yang tidak perlu karena kendali sebenarnya ditangannya.Dari menahan bola berlama-lama atau sengaja menjatuhkan diri berguling-guling lama.Sayang Belanda tidak berhasil mendapat “second wind” untuk balik menekan.
Malahan pukulan mematikan datang dimenit 115.Bertoni bekerjasama dengan Kempes menciptakan gol ketiga.Score 3-1 untuk Argentina.Dan Juara Dunia!
Brazil Juara III,Tundukkan Italia 2-1
Bekas juara dunia tiga kali Brazil tampil sebagai Juara III Piala Dunia Sepakbola ke 11 setelah mencatat kemenangan 2-1 atas Italia.Turun minum Brazil tertinggal 0-1.Gagal menjadi Juara Dunia namun kali ini Brazil boleh berbangga.Karena menjadi satu-satu kesebelasan yang tidak pernah kalah sepanjang World Cup 1978.Gagal ke final karena kalah selisih gol dengan Argentina yang berpesta Gol ke gawang Peru (6-0) dibabak sebelumnya.
Disaksikan 77.000 penonton yang memadati stadion River Plate,Buenos Aires.Diantara penonton ada Presiden Argentina Jorge Videla,Presiden Bolivia Hugo Banzer serta bekas menlu AS Henry Kissinger.600 juta pemirsa melalui televise.
Brazil:Leao,Nelinho,Oscar,Amaral,Neto,Cerezo/Rivelino,Batista,Dirceu,Gill/Reinaldo,Roberto,Mendonca.
Pelatih:Claudio Cautinho
Kostum Kuning-Biru dan kaos kaki biru
Italia:Dino Zoff,Gentile,Cucuredu,Scirea,Cabrini,Maldera,Antognoni/Claudio Sala,Patrizio Sala,Causio,Bettega,Rossi.
Manager/Pelatih:Enzo Bearzot
Wasit:Abraham Klein dari Israel
Italia yang langsung agresif sejak menit awal,namun hampir setengah jam bola lebih banyak dilapangan tengah dan Brazil lebih menguasai permainan.Bola berpindah cepat dari kaki ke kaki Batista,Dirceu dan Cerezo dibantu Mendoca dan Gil berulang kali menusuk pertahanan Italia.Kedua wing back Nelinho dan Neto serta poros haling Oscar juga maju menyerbu.Tapi back Gentile mengawal ketat penyerang tengah Brazil Roberto.Permainanpun mulai berlangsung keras sehingga Batista kena kartu kuning.
Baru menit ke 34 Italia mulai keluar menyerang.Tembakan back kiri Cabrini melebar dan Bettega terlambat memanfaatkannya.Menit ke 39 kembali kombinasi tik-tak Rossi-Bettega-Causio kandas di kotak penalty.Lagi pemain Brazil,Nelinho,kena kartu kuning.
Dua enit kemudian serangan berubah.Neto yang menyerbu kedepan kehilahgan bola dirusuk kanan pertahanan Italia.Bola dengan cepat dinaikkan oleh Rossi menyusur sayap kanan.Si hitam Amaral coba menghadangnya,tetapi Rossi sempat melepaskan umpan panjang ke sebelah kanan gawang Brazil.Causio yang berdiri bebas disitu menyundul dengan mudah ke gawang Leao.Italia unggul 1-0
Rossi pemain yang baru-baru ini mencatat rekor harga US$ 6 juta kembali masuk dari sayap kiri,tetapi umpannya berturut-turut gagal dimanfaatkan P.Sala dan Causio.
Dari serbuan balik Brazil menit ke-44 nampaknya back kiri Italia ,Cabrini melakukan hands ball dikotak penalty ketika mengawal Gill,tetapi dibiarkan oleh wasit Klein.
Memasuki babak kedua Brazil menurunkan Reinaldo menggantikan Gil disayap kanan.Meskipun rekannya Roberto terus dibayangi Gentile,tetapi Reinaldo Top Scorer Brazil tahun 1978 segera menghidupkan serangan kesebelasannya.
Serangan silih berganti,dan Italia kembali membuat kesalahan seperti saat Belanda.Lebih bertahan untuk mempertahankan kemenangan satu gol.
Gelombang serangan Brazil datang beruntun .Menit ke 54 Mendoza menjebol gawang Dino Zoff tetapi dianulir wasit karena sebelumnya Roberto hands ball.Enam menit kemudian Mendoca dijatuhkan dikotak penalty namun dibiarkan wasit.Kemudian Roberto sengaja menjatuhkan diri di kotak penalty namun wasit Klein yang memimpin pertandingan secara cermat tidak mau tertipu.
Pertahanan Italia yang ketat-konon terbaik didunia-memang sukar diterobos dengan permainan tik-tak.
Daerah penaltinya tertutup sangat rapih.Menyadari hal ini Brazil mencoba melalui tendangan jarak jauh seperti yang dilakukan oleh Belanda,dan Berhasil.
Nelinho,salah satu spesialis tembakkan jarak jauh Brazil,menguasai bola di sayap kanan di menit 63.Sejumlah pemain Italia mulai menutup daerah penalty.Tetapi mendadak Nelinho melepaskan volley yang fantastis melengkung dan spin yang berat.Bettega coba menghadang tetapi justru agak mengalihkan arah bola sehingga mengelabui kipper Dino Zoff yang keluar dari sarangnya.Kedudukan 1-1
Veteran Piala Dunia 1970,1974 Rivelino akhirnya mendapat kesempatan juga turun lagi kelapangan menggantikan Cerezo.Dipihak Italia Claudio Sala menggantikan Antognoni.Tetapi Brazil tetap menguasai lapangan tengah. Rivelino segera memberikan andil menentukan di menit ke-70.Seakan-akan hendak menembak langsung,Rivelino yang menguasai bola di luar daerah penalty lawan,mengoper silang ke Mendoca.Bola ditahan dengan dada oleh Mendoca,jatuh ke dekat Dirceu yang berdiri bebas dan langsung menyapu dengan kaki kiri darijarak sekitar 25 meter.Bola memojok ke kanan gawang lawan dan kipper Dino Zoff terlambat beraksi Brazil unggul 2-1
Italia bangkit,serangkaian serangan gencar disusun.Cucuredu dan Scirea ikut menyerang mendukung Rossi dan Bettega.Tetapi terlambat dan sia-sia.Rivelino mengorganisir pertahanan Brazil dengan baik,kadang kadang mengulur waktu,Dirceu dan Mendoca membantu pertahanan.Peluang emas Italia toh muncul juga.Causio mengambil tendangan bebas sedikit diluar kotak penalty,Bettega mengudara menyambut,tapi sayang sundulannya hanya membentur tiang gawang.Hilang harapan Italia hingga peluit panjang tanda pertandingan usai.
Pelatih Brazil Claudio Cautinho bangun menuju lawan pelatihnya yang jauh lebih tua, Enzo Bearzot, keduanya berpelukan.Claudio seperti biasanya tetap berwajah dingin sekalipun menang.Sedangkan Bearzot masih sempat tersenyum.
Sunday, May 18, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment